Kegiatan Jum’at Bersama di pagi ini, tanggal 06 Maret 2020 berbeda dari biasanya. Ada sesuatu yang spesial di pagi yang berawan kali ini. MTsN 3 Pamekasan mendapat kehormatan dikunjungi oleh tim TAGANA Kabupaten Pamekasan. Kedatangan mereka merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Sosialisasi Kebencanaan memperingati Hari Ulang Tahun TAGANA ke-16.
Dimotori oleh bapak Fathor Rahman, tim TAGANA sudah stand by di MTsN 3 Pamekasansebelum jam 07.00 wib. Tepat setelah kegiatan Silent Reading Program (SEREP), para peserta didik kemudian berkumpul di halaman utama MTsN 3 Pamekasan. Sebagai pengantar kepala MTSN 3 Pamekasan berkesempatan membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya tanggap dalam menghadapi bencana serta jangan panik ketika menghadapi situasi yang buruk. Terlebih disaat ini sedang viral kasus penyebaran virus Korona. Pesan kepala madrasah agar para peserta didik senantiasa menjaga kebersihan, salah satunya dengan menjaga wudhu. Selesai membuka kegiatan, Kepala madrasah kemudian mempersilahkan kepada tim TAGANA Kabupaten Pamekasan untuk menyampaiakan maksud kedatangan mereka ke madrasah tercinta yang terletak di bagian utara kota Pamekasan.
Tampil sebagai pemateri pertama, bapak Fathor Rahman yang merupakan satu-satunya TAGSUS (Tagana Khusus) Kabupaten Pamekasan ini menyampaikan sekilas sejarah TAGANA di Indonesia. Ternyata sudah 16 tahun TAGANA Indonesia berdiri dan telah menjadi bagian penting dalam penanggulangan bencana yang terjadi selama kurun waktu tersebut. TAGANA sendiri merupakan singkatan dari Taruna Siaga Bencana, yaitu relawan sosial berasal dari masyarakat yang memiliki kepedulian serta aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial. Hal ini sesuai dengan motto mereka yaitu “We are the first to help and care”.
Lembaga pendidikan menjadi sasaran program TAGANA Kabupaten Pamekasan, karena mereka memiliki tiga program utama yakni
- TAGANA Masuk Sekolah (TMS)
- TAGANA Menjaga Alam (TMA)
- TAGANA Teman Masyarakat (TTM)
Fokus pada program yang pertama, TAGANA Masuk Sekolah (TMS) adalah media edukasi kepada masyarakat, dalam hal ini para peserta didik agar mereka mampu tanggap dalam menanggulangi dan menyikapi bencana sejak dini, terutama jika bencana tersebut terjadi di lingkungan tinggalnya. Sebagai pemuda dan calon penerus bangsa, sudah sepatutnya generasi muda memiliki kepekaan dan naluri dalam menyikapi dan menanggulangi bencana. Harapan tim TAGANA bahwa apa yang telah disampaikan hari ini benar-benar memberi wawasan pada peserta didik tentang pentingnya penanggulangan bencana, mengingat negara Indonesia secara geografis merupakan negara yang rawan tertimpa bencana. Meskipun begitu, tentu kita semua tidak berharap bencana alam datang di negeri tercinta ini dan semoga ALLAH SWT senantiasa melindungi negeri ini. Amin