Untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia, pemerintah mengeluarkan seruan “Work from home” dan “Study from home”. Dengan kebijakan ini, maka secara langsung berdampak pula terhadap aktifitas belajar para peserta didik di sekolah atau madrasah. Disamping itu, pelayanan publik di bidang pendidikan juga mendapat imbasnya. Walau layanan administrasi sekolah/madrasah tetap dibuka, namun ada prosedur ketat dalam melaksanakanannya, salah satunya yaitu dengan menjaga social/physical distancing, membersihkan tangan dengan sanitizer serta pengukuran suhu tubuh. Sebagai lembaga pendidikian negeri yang bernaung di bawah otoritas Kementerian Agama Republik Indonesia, MTsN 3 Pamekasan menerapkan kebijakan pemerintah dengan sungguh- sungguh. Ini merupakan langkah kongkrit MTsN 3 Pamekasan dalam berpartisipasi menekan penyebaran virus Corona di Kabupaten Pamekasan serta mengedukasi masyarakat di kecamatan Pakong, kabupaten Pamekasan.
Memang dampak dari pandemi virus Corona ini dirasa sangat berat bagi seluruh bangsa Indonesia. Namun, harapan dan optimisme harus tetap ada. Di saat semua kondisi menjadi tidak menentu, ada satu kepastian yang datang dari MTsN 3 Pamekasan, yaitu kabar gembira bahwa telah rilis buku karya Bapak/ibu guru di madrasah ini dengan judul “ 62 Rekayasa Guru dalam Pembelajaran”. Buku yang diterbitkan dan dicetak oleh CV. Jakad Media Publishing ini berisi kumpulan pengalaman para Bapak/Ibu Guru di MTsN 3 Pamekasan dalam mendedikasinya hidupnya mengajar di madsrasah tercinta ini.
Dalam buku yang baru dirilis di tengah-tengah bencana Covid-19 ini, disampaikan langkah-langkah para guru dalam mentransfer ilmunya kepada para peserta didik. Setiap guru memiliki caranya sendiri dalam mengkondisikan para peserta didik belajar dan menyerap ilmu yang disampaikan secara optimal. Rekayasa-rekayasa khusus di terapkan agar tujuan pembelajaran tersampaikan. Butuh kreatifitas dan inovasi dalam menentukan dan mengaplikasikan rekayasa pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi para peserta didik. Kemerdekaan dalam bepikir dan berkreasi para guru dapat kita tangkap tercantum dalam buku ini. Bahkan ada hal-hal yang agak ekstrim diterapkan para guru dalam merekayasa pembelajaran pada peserta didik. Namun segala bentuk rekayasa pembelajaran tersebut terstruktur, tidak melanggar norma dan dapat dipertanggung jawabkan. Karena sejatinya memang kemerdekaan mutlak hanya ada dalam pikiran. Jika pikiran atau ide tersebut tertuang dalam tulisan atau bahkan diterapkan dalam suatu aktifitas, maka perlu memperhatikan segala norma.
Buku ini bisa dijadikan referensi dan sumber inspirasi yang sangat menarik, terutama bagi para tenaga pendidik yang ingin terus maju dan mengasah kemampuannya dalam mentransfer keilmuannya kepada para peserta didik. Isi dari buku ini sangat menggugah rasa, karena apa yang disajikan dalam buku ini telah diterapkan dengan sepenuh hati oleh guru-guru MTsN 3 Pamekasan. Sebagai pendidik, tentu dibutuhkan strategi dalam menyampaikan ilmu kepada peserta didik. Strategi yang kreatif dapat ditemukan dalam buku ini.
Menanggapi rilisnya buku ini, Bapak Mohammad Holis, selaku editor menyampaikan kegembiraan dan kebanggaannya kepada seluruh guru-guru di MTsN 3 Pamekasan yang telah berdedikasi dan mendedikasikan kecakapan mereka dengan sharing pengalamannya dalam mengajar dan merekayasa pembelajaran. Buku ini bukan hanya sekedar cerita pengalaman para guru dalam mengelola kelas dan menghadapi peserta didik, lebih dari itu, buku ini merupakan bentuk keihklasan dan harapan keberkahan ilmu itu sendiri. Kepala MTsN 3 Pamekasan ini berharap semoga buku ini menginspirasi dan bermanfaat bagi yang membacanya, terutama bagi para guru atau calon guru yang ingin merdeka dalam mengkreasi pembelajaran dan keluar dari kebiasaan yang mengikat dan monoton.