Bapak Agus Budi Hariyanto, S. Pd, M. Pd selaku Kepala Madrasah yang baru dilantik bulan lalu dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan khususnya Kepala Kemenag juga Kasi Pendma sehingga beliau bisa membersamai kegiatan ini sekaligus memberikan pembinaan terhadap guru-guru dan warga madrasah lainnya dengan harapan bisa meningkatkan pelayanan prima, berintegritas, profesionalitas dan bertanggung jawab.
Pak Agus, sapaan akrabnya menyatakan bahwa dalam kesempatan ini ijinkan saya mengawali tugas tambahan saya sebagai Kepala Madrasah untuk mengenalkan dua program yang akan di lounching hari ini. Pertama, Program RUSUH merupakan akronim dari Guru Asuh. Program ini merupakan sebuah tindak lanjut berbagai temuan aktivitas peserta didik diluar madrasah yang memiliki kecenderungan sulit mengikuti perintah orang tua mereka, bahkan dari laporan orang tua anak-anak mereka cenderung lebih patuh terhadap guru ketika diingatkan untuk sholat, belajar hingga jadwal bermainnya. Program ini melibatkan seluruh guru MTsN 3 Pamekasan yang akan berperan sebagai guru asuh bagi 5-6 siswa asuh untuk masing-masing guru. Kedua, Program Kurikulum Integrasi Pesantren merupakan sebuah bentuk inovasi sebagai sinergitas MTsN 3 Pamekasan dengan Pondok Pesantren Sumber Bungur pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (al-Qur’an Hadis, Fikih, Akidah Akhlak, SKI dan Bahasa Arab). Guru PAI pada madrasah ini berkolaborasi dengan Ustadz/Ustadzah pada Pondok Pesantren Sumber Bungur untuk menganalisis materi yang diintegrasikan dengan kajian kitab pada pondok pesantren tersebut. Model pembelajaran ini merupakan sebuah strategi madrasah dalam menguatkan program yang selama ini berjalan yaitu kelas mata pelajaran.
Sementara itu, Kepala Kemenag Pamekasan Bapak Dr. H. Mawardi, M, Hi, selain memberikan apresiasi atas ide kreatif yang dicetuskan oleh pimpinan baru pada madrasah ini beliau juga memberikan memotivasi terhadap guru untuk istiqomah mengamalkan tiga hal yang membuat pahala terus mengalir tidak ada putus-putusnya meski ajal telah tiada, yang Pertama Sodaqatun Jariyatun (Sodaqah Jariyah), niatkan dalam diri kita dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai kapasitasnya masing-masing sebagai amal jariyah ikhlas semata-mata karena Allah. Kedua, ‘Ilmun Yantafa’u Bihi (ilmu yang bermanfaat), tugas guru tidak hanya mengajar (transfer of knowledge) tetapi juga mendidik, membimbing, membina serta melakukan upaya pendewasaan diri terhadap anak didiknya yang tentunya harus melewati banyak tantangan sehingga membutuhkan kesabaran yang tinggi tetapi yakinlah ilmu yang kita salurkan akan sangat bermanfaat mereka sebagai generasi bangsa serta mengalirkan kebaikan-kebaikan. Ketiga, Wa Waladun Solihun Yad’u Lahu (anak soleh yang mendo’akannya), murid-murid kita sejatinya sama dengan anak kandung sendiri yang membutuhkan bimbingan, pembinaan serta pendidikan lainnya. Sebagai balas jasa atas layanan pendidikan yang telah kita berikan mereka nantinya akan mendoakan para guru baik selama hidupnya maupun setelah kembali kepada memenuhi panggilan-Nya, oleh karena itu jadikanlah pekerjaan dunia ini sebagai tabungan akhirat, pesannya.
Sebelum kegiatan ini diakhiri, Kepala Madrasah memberikan kesempatan kepada para undangan untuk dialog interaktif dengan Kepala Kemenag kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Bapak H. Badrus Shomad selaku Kasi Pendma Kemenag Pamekasan. [sbr]
Akronim rusuh terdengar kurang enak didengar, apalagi program nya berkaitan dengan madrasah. bisa Rosa/progas/ porus dsb