Pagi itu, halaman utama MTsN 3 Pamekasan tampak berbeda dari biasanya. Sejak pukul tujuh pagi, seluruh warga madrasah telah memenuhi area upacara dengan pakaian khas santri. sarung, peci, dan gamis bagi para laki-laki serta busana muslimah anggun bagi para siswi dan guru perempuan. Nuansa religius dan kebersamaan begitu terasa, seolah mengembalikan semangat perjuangan para santri tempo dulu yang penuh keikhlasan, cinta tanah air, dan dedikasi terhadap agama. Hari itu, Sabtu, 25 Oktober 2025, menjadi momen istimewa : Puncak Peringatan Hari Santri Nasional di MTsN 3 Pamekasan.

Acara dimulai dengan suasana khidmat. Seluruh peserta didik duduk bersila rapi dan teratur di lapangan utama, menyambut kehadiran Kepala Madrasah, Bapak Agus Budi Hariyanto, S.Pd., M.Pd. Dengan suara penuh semangat dan kebapakan, beliau menyampaikan sambutan tunggal yang menggugah hati. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya meneladani semangat juang para santri yang tak hanya berperan dalam perjuangan kemerdekaan, tetapi juga menjadi penjaga moral dan nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat modern. Ia juga mengajak seluruh keluarga besar MTsN 3 Pamekasan untuk menjadikan Hari Santri sebagai momentum memperkuat karakter religius, nasionalis, dan cinta damai di lingkungan madrasah.
Usai sambutan, suasana berubah menjadi hening penuh kekhusyukan. Dipimpin oleh Bapak Mohammad Tabri, S.Pd, seluruh warga madrasah menundukkan kepala seraya membaca ummul qur’an, dilanjutkan dengan pembacaan istighosah bersama yang dipimpin oleh bapak Mohammad Holis, M. Pd.I. Lantunan doa dan dzikir menggema di seluruh penjuru halaman, menciptakan aura ketenangan dan spiritualitas yang mendalam. Suara istighfar dan shalawat yang mengalun serempak seakan menjadi bukti betapa kuatnya ikatan batin antara guru, siswa, dan seluruh warga madrasah dalam memohon keberkahan kepada Allah SWT.
Setelah suasana batin terisi dengan kedamaian, acara dilanjutkan ke bagian yang paling dinanti yaitu Lomba Shalawat antar MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Perlombaan ini menjadi bentuk apresiasi dan kreativitas bagi para guru untuk mengekspresikan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW melalui seni suara. Suasana berubah meriah, namun tetap dalam balutan religius dan sopan.

Penampilan pertama datang dari delegasi MGMP Bahasa Madura yang diwakili oleh Bapak Mohammad Halil, S.Ag. Begitu beliau melantunkan bait pertama shalawat, tepuk tangan meriah langsung menggema. Suara emasnya yang merdu dan penuh penghayatan membuat seluruh hadirin terhanyut. Tidak sedikit yang ikut bersenandung pelan, mengikuti irama yang lembut namun penuh makna. Sorak kagum dan senyum bangga terlihat di wajah para siswa yang menyaksikan guru-gurunya tampil dengan penuh percaya diri.
Penampilan demi penampilan berikutnya berlangsung dengan tertib dan penuh semangat. Setiap kelompok MGMP menampilkan ciri khas masing-masing, ada yang mengusung gaya tradisional, ada pula yang menambahkan sentuhan modern. Meski berbentuk perlombaan, suasana yang terbangun bukanlah kompetisi semata, melainkan silaturahmi dan ukhuwah antar pendidik yang semakin erat.
Menjelang siang, seluruh rangkaian acara mencapai penghujungnya. Setelah semua peserta tampil, acara ditutup dengan pembacaan doa bersama, memohon agar semangat santri terus tumbuh di hati setiap warga madrasah. Langit Pamekasan siang itu terasa teduh, seolah turut merestui semangat kebersamaan yang terpancar dari seluruh peserta. Puncak peringatan Hari Santri 2025 di MTsN 3 Pamekasan pun meninggalkan kesan mendalam sebuah perayaan sederhana, tetapi sarat makna tentang cinta ilmu, cinta Rasul, dan cinta tanah air. Semangat santri, dari madrasah untuk negeri, terus hidup dan menyala di setiap langkah warganya