Penanganan virus Corona serius dilakukan oleh pemerintah. Mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah. Aparat kepolisian juga gencar mensosialisasikan aturan tersebut, bahkan tidak segan memberi peringatan keras kepada masyarakat yang masih menganggap enteng penyakit ini. Harapan pemerintah tentunya mengurangi dan memutus mata rantai penyebaran virus pandemi yang telah menjangkiti 206 negara lebih.
Dimasa-masa yang serba tidak menentu ini, program-program pemerintah yang urgent masih tetap diusahakan diterapkan sebaik mungkin dengan menggunakan sarana-saran pendukung yang mampu memperlancar penyelesaian program tersebut. Walau Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah memutuskan bahwa Ujian Nasional (UN) tahun ini ditiadakan, bukan berarti sistem penilaian yang lain juga ikut dihentikan. Pemerintah membuka kesempatan kepada masing-masing sekolah/madrasah untuk menentukan kelulusan peserta didiknya masing-masing. Salah satu cara adalah melaksanakan sistem penilaian berbasis online atau daring.
MTsN 3 Pamekasan sebagai salah satu lembaga negeri di Kabupaten Pamekasan, dimulai dari hari Senin 06 April sampai hari Sabtu 11 April 2020 menyelenggarakan Ujian Madrasah (UM) secara daring. Sebanyak 312 peserta didik kelas IX bersama-sama melaksanakan ujian berbasis online dari rumah mereka masing-masing. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan anjuran pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dengan pelaksanaan ujian secara daring, madrasah masih bisa melaksanakan sistem penilaian sebagai acuan dalam memutuskan kelulusan peserta didik. Dalam sehari peserta didik melaksanakan dua sesi dengan mata pelajaran yang berbeda. Setiap peserta didik memperoleh akses dengan mudah dalam melaksanakan ujian ini karena sebelumnya setiap peserta didik telah menyetorkan alamat email yang telah terverifikasi. Yang diperlukan mereka hanyalah perangkat android, laptop ataupun note book yang dapat terkoneksi melalui sambungan internet.
Pelaksanaan UM (Ujian Madrasah) sistem daring ini dapat terlaksana dengan baik berkat partisipasi aktif para PA (Pembimbing Akademik) masing-masing kelas. Setiap PA sebelum pelakasanaan UM ini telah mendata serta memastikan setiap peserta didik bimbingannya telah memiliki perangkat ataupun aplikasi yang bisa terkoneksi dengan pelaksanaan ujian. Ini merupakan tantangan serta tanggung jawab dari setiap PA dalam memastikan setiap peserta didik bimbingannya dapat mengikuti UM. Bahkan, ada beberapa PA yang harus meluangkan waktu mendatangi rumah peserta didiknya yang belum atau bahkan tidak bisa dihubungi secara online. Ini adalah bentuk komitmen mereka yang ingin memastikan setiap peserta didiknya sukses mengikuti tahapan-tahapan penilaian dalam rangka pelulusan mereka.
Kendala teknis dalam pelaksanaan ujian sistem daring ini juga beberapa kali muncul, seperti error connection, penulisan password atau kode masuk yang gagal untuk bisa mengakses soal ujian dan lainnya. Namun, kendala-kendala tersebut dapat segera diatasi karena kesigapan para PA dalam memantau setiap anak didiknya serta kecakapan tim teknis pelaksana ujian. Hal ini tentu tidak lepas dari besarnya rasa tanggung jawab Waka Kurikulum bapak Ali Budi Hartono yang telah mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang akan dihadapi dalam pelaksanaan ujian kali ini. Beliau telah bersinergi dengan para PA, para tenaga teknis, peserta didik beserta wali murid. Karena sepanjang sejarah, baru kali ini Ujian Madrasah dilaksanakan secara daring, dimana para peserta didik melaksanakannya dari rumah mereka masing-masing dengan jujur dan konsekuen.
Semoga kita semua bisa bersama-sama melewati krisis ini, serta berharap kegiatan belajar dapat pulih seperti sedia kala. Kami sudah rindu dengan canda tawa para peserta didik kami, suasana belajar di kelas dan keriangan wajah-wajah peserta didik. Work for home dan Study from home menjadi salah satu cara agar kondisi ini segera berakhir. Mari kita ikuti anjuran pemerintah untuk tetap tinggal dirumah saja dan hanya keluar jika kegiatan itu sangat penting. Bersama kita bisa!