
Kamis, 23 Oktober 2025, MTsN 3 Pamekasan menyelenggarakan kegiatan Workshop Praktik yang Baik dalam Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Kegiatan ini dilaksanakan di Aula MTsN 3 Pamekasan dengan dihadiri oleh seluruh guru, tenaga kependidikan, serta beberapa tamu undangan dari lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan. Workshop ini berlangsung dengan khidmat, interaktif, dan penuh semangat dalam suasana kebersamaan yang hangat.
Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan pra acara yang dipandu langsung oleh panitia. Dalam sesi pra acara ini, panitia menyampaikan susunan acara, tata tertib kegiatan, serta memperkenalkan narasumber yang akan mengisi kegiatan workshop. Suasana tampak begitu antusias, seluruh peserta terlihat bersemangat untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disiapkan.
Memasuki acara seremonial, kegiatan dibuka dengan pembacaan Suratul Fatihah yang dipimpin oleh Bapak Mohammad Holis, M.Pd.I. Pembacaan doa bersama tersebut menjadi awal yang penuh keberkahan dan harapan agar seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan lancar serta memberikan manfaat yang luas bagi seluruh peserta. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala MTsN 3 Pamekasan, Bapak Agus Budi Hariyanto, S.Pd., M.Pd.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan workshop yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan madrasah. Beliau menjelaskan bahwa deep learning atau pembelajaran mendalam bukan hanya tentang pemahaman akademik semata, tetapi juga mencakup bagaimana peserta didik mampu mengaitkan pengetahuan dengan kehidupan nyata, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Selain itu, beliau menekankan pentingnya Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai pendekatan baru yang menekankan nilai kasih sayang, empati, dan kemanusiaan dalam setiap proses pendidikan. Menurut beliau, pendidikan yang dilandasi cinta akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual.

Sementara itu, Kasi Penmad Bapak Badrus Shomad, M. Ag mewakili Kepala Kantor Kemenag Pamekasan yang berhalangan hadir dalam acara tersebut dalam sambutannya menegaskan pentingnya membangun kurikulum yang tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga menumbuhkan nilai kasih sayang, empati, dan ketulusan dalam proses belajar mengajar. Kurikulum Berbasis Cinta mengajak pendidik untuk menghadirkan pembelajaran yang memanusiakan manusia, menumbuhkan potensi peserta didik dengan hati, serta membangun lingkungan pendidikan yang damai dan penuh cinta. Semoga workshop ini menjadi langkah nyata menuju pendidikan yang bermakna dan berkarakter. Beliau juga meminta kepada seluruh peserta workshop untuk betul-betul mahamami dan mendalami elemen-elemen penting yang yang ada dalam Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yakni cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, cinta kepada diri sendiri dan sesama manusia, cinta kepada lingkungan, cinta kepada tanah air dan bangsa serta cinta ilmu pengetahuan.
Memasuki acara inti, kegiatan workshop dipandu oleh moderator Bapak Subairi, S.Hum, guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MTsN 3 Pamekasan. Pemateri pertama, Bapak Qadimul Azal, M.Pd., selaku Koordinator Akademik Tentor SSC Cabang Pamekasan, memberikan paparan yang komprehensif mengenai konsep deep learning. Beliau menjelaskan secara rinci bagaimana penerapan pembelajaran mendalam dapat meningkatkan efektivitas belajar peserta didik. Menurutnya, guru perlu menjadi fasilitator yang mampu menuntun siswa untuk berpikir kritis, menelusuri makna, dan mengaitkan setiap konsep dengan pengalaman nyata.

Dalam presentasinya, beliau juga mencontohkan beberapa strategi praktis penerapan deep learning di kelas, seperti penggunaan metode project-based learning, inquiry learning, dan problem-solving approach yang dapat memotivasi siswa untuk belajar secara lebih aktif dan mandiri. Peserta workshop tampak antusias mengikuti penjelasan beliau, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi.
Setelah penyampaian materi pertama, acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh pemateri kedua, yaitu Ibu Farida Hidayati, M.Pd., selaku Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan. Dalam paparannya, beliau membahas secara mendalam tentang implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dari sisi akademis dan yuridis. Beliau menjelaskan bahwa KBC bukanlah kurikulum baru melainkan pendekatan pembelajaran yang menempatkan nilai cinta dan kasih sayang sebagai dasar pembentukan karakter peserta didik. Menurutnya, jika Kemendikdasmen memiliki pendekatan pembelajaran berbasis deep learning (pembelajaran mendalam) Kemenag juga menerbitkan pendekatan pembelajaran yang lebih mendalam yakni Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagaimana diatur dalam dalam SK Keputusan Dirjen Pendis Kementerian Agama Nomor 6077 Tahun 2025 Tentang Pedoman Kurikulum Berbasis Cinta. Ibu Farida sapaan akrabnya, tidak hanya memaparkan materi secara teoritis namun ia juga

memberikan pegugasan dan sekaligus pendampingan kepada seluruh peserta workshop yang sebelumnya sudah dikelompokkan berdasarkan kelompok mata pelajaran, tujuannya agar supaya peserta workshop mampu menyusun perencanaan pembelajaran berbasis cinta. Kegiatan workshop Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta ini resmi ditutup dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan dengan pembacaan doa Kafaratul Majlis dan dilanjutkan sesi foto bersama. Semoga ilmu dan pengalaman yang diperoleh menjadi bekal berharga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah. Terima kasih kepada seluruh peserta dan panitia atas dedikasi dan partisipasinya hingga kegiatan berjalan sukses.