MGMP Bahasa Inggris MTsN 3 Pamekasan laksanakan Lesson Study

Dunia pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun telah beberapa kali mengalami perubahan dan pembenahan. Sistem Kurikulum yang digagas pemerintah mengalami beberapa kali perubahan baik dari nama dan kualitas. Perubahan itu tentunya berusaha mencari yang terbaik bagi pendidikan negeri ini agar menjadi lebih baik dari waktu ke waktu sehingga mampu mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas sesuai dengan tuntutan jamannya.

Sejak tahun ajaran 2022-2023, MTsN 3 Pamekasan memutuskan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka untuk tingkat kelas tujuh. Segala persiapan  telah dipenuhi hingga akhirnya perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka rampung dibuat. Capaian ini merupakan prestasi luar biasa dari guru-guru di MTsN 3 Pamekasan. Dengan support dari kepala madrasah serta pendampingan dari waka akademik dan koordinator implementasi Kurikulum Merdeka, maka ketika tahun ajar dimulai, kami sudah siap menerapkann Kurikulum Merdeka.

Lesson Study Bahasa Inggris yang dilaksanakan hari ini merupakan bentuk evaluasi sampai sejauh mana implementasi Kurikulum Merdeka dilaksanakan. Tampil sebagai guru model yakni Duwi Hartanti, yang pada kesempatan Lesson Study kali ini menerapkan pembelajaran berbasis digital dengan pemanfaatan aplikasi pembelajaran yang interaktif. Untuk observer, kali ini adalah waka akademik Agus Budi Haryanto dan Koordinator implementasi Kurikulum Merdeka MTsN 3 Pamekasan, Titik Indah Kusuma bersama semua guru Bahasa Inggris.

Kegiatan pembelajaran berbasis digital menjadi alternatif yang ideal untuk diterapkan pada masa sekarang. Karena saat ini, para peserta didik telah familiar menggunakan gadget dalam kesehariannya. Keadaan seperti ini sepatutnya menjadi menjadi kesempatan bagi guru untuk merubah paradigma mengajar dan mengharuskan diri untuk belajar IT agar tidak digilas oleh perubahan yang sangat cepat. Duwi Hartanti yang juga Fasilitator Daerah untuk mapel Bahasa Iinggris boleh dibilang menjadi pelopor sebagai guru yang melek teknologi dan tahu memanfaatkannya.

Kendala yang sedikit dihadapi saat Lesson Study berlangsung adalah masalah teknis, seperti jaringan internet yang tidak stabil serta jumlah dawai yang tidak sesuai dengan jumlah peserta didik, meski telah disampaikan agar peserta didik saat hari ini membawa gadget ke madrasah. Namun masalah ini mampu diatasai dengan mengkondisikan kelas dengan fakta yang ada. Beruntung hal ini sudah diantisipasi sebelumnya dengan menyediakan bentuk Hard Copy untuk Lembar Kerja Peserta Didik. Catatan kecil disampaikan oleh Agus Budi Haryanto dan Titik Indah Kusuma terkait dengan manajemen waktu yang sedikit kedodoran akibat kendala teknis yang disebutkan sebelumnya. Keduanya sepakat bahwa apa yang disajikan guru model kali ini sudah bagus dan berharap agar guru-guru yang lain juga mampu memanfaatkan platform atau aplikasi edukasi dalam pembelajaran. Masukan nantinya yang akan disampaikan kepada kepala madrasah adalah penyediaan fasilitas pendukung seperti koneksi internet yang stabil, sarana smart TV di masing-masing kelas serta pemberian pelatihan kepada guru-guru dalam mengeksplor kemajuan IT sebagai sarana pembelajaran yang interaktif, efektif dan berkesan sepanjang waktu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  22  =  24