Untuk memastikan kesiapan memasuki awal semester genap tahun pelajaran 2021/2022, civitas akademika MTsN 3 Pamekasan menggelar rakor yang dipimpin langsung oleh kepala Madrasah. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Kamis 6 Januari 2022 bertempat di Aula madrasah.
Seperti biasanya sebelum kegiatan rakor dimulai, kepala Madrasah Bapak Dr. H. Mohammad Holis, S. Ag, M. Si memberikan pembinaan moral dan spritual atau siraman rohani (spritual building) dalam bentuk kajian kitab kuning. Hal tersebut bertujuan agar kita sebagai umat beragama tidak menjadikan agama sebagai identitas belaka melainkan sebuah kebutuhan. Kali ini Pak Holis (sapaan akrabnya), mengajak seluruh peserta rakor untuk bersama-sama membaca Al-Qur’an Surah al-Baqarah ayat 1-5 kemudian beliau menjelaskan isi kandungan ayat tersebut. Banyak orang mengaku takut kepada Allah swt tetapi tidak tahu apa yang harus diperbuat. Menurutnya, seseorang dikatakan takut kepada Allah (muttaqin) apabila memenuhi 5 indikator yaitu : iman kepada perkara-perkara yang ghaib, mendirikan shalat, menafkahkan sebagian hartanya, iman kepada kitab suci al-Qur’an serta kitab suci lain sebelumnya dan yang terakhir adalah meyakini adanya hari akhir. Apabila seseorang mampu mengamalkan lima perkara tersebut maka Allah akan memberikan dua keutamaan yakni melimpahkan hidayah-Nya dan mereka akan mendapatkan predikat “muflihun” yakni orang-orang yang beruntung.
Dalam kesempatan yang sama, kaitannya dengan kedinasan beliau menegaskan pentingnya nilai-nilai kedisiplinan dan memberikan pelayanan berbasis 3S (senyum, sapa, salam). Tak hanya itu, dalam menyongsong implementasi kurikulum prototipe semua guru diharapkan mampu menguasai 4 model pembelajaran yaitu Project Based Learning, Problem Based Learning, Inkuiri Learning dan Discovery Learning.
Sementara itu wakil kepala bidang akademik, Bapak Agus Budi Haryanto, S. Pd menjelaskan sedikit gambaran tentang apa itu kurikulum prototipe, adakah hal yang baru serta bagaimana menyikapinya. Menurutnya, penyusunan kurikulum prototipe sebagai bagian dari kurikulum nasional untuk mendorong pemulihan pembelajaran di masa pandemi covid-19 serta sebagai solusi mengatasi terjadinya loss learning. Dalam prakteknya, satuan pendidikan diberikan otoritas dan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum tersebut.
Apa saja hal yang baru dari kurikulum prototipe itu? Menurut Pak Agus, kurikulum tersebut memuat tiga karakteristik yaitu pengembangan soft skill dan karakter pembelajaran berbasis proyek, fokus pada materi essensial targetnya adalah penguatan Kompetensi Dasar (KD) seperti literasi dan numerasi, yang terakhir adalah kegiatan pembelajaran dilakukan secara fleksibel yakni disesuaikan dengan kemampuan peserta didik (Teach at The Right Level). Lebih lanjut, ia menyatakan kesiapannya menerapkan kurikulum baru tersebut pada semester ini secara bertahap dimulai dari kelas 7 melalui perombakan desain kelas berbasis peminatan, mekanismenya melalui rekomendasi guru mapel, pendataan siswa melalui google form serta keterlibatan guru BP/BK.
Kepala Madrasah menambahkan agar dalam waktu dekat ini, waka bidang humas mengundang wali murid untuk dimintai dukungan dan kerjasamanya namun sebelumnya perlu meminta ijin kepada Satgas Covid dan Forpimka karena Pamekasan saat ini masih zona merah, imbuhnya.
Kita semua berharap agar apa yang dicita-citakan ini dalam upaya mencerdaskan anak bangsa dapat berjalan dengan lancar, sukses serta mendapatkan ridho dari Allah swt. Amiiin [Subairi].