TIM P5P2RA MTsN 3 PAMEKASAN DATANGKAN KETUA KPU SEBAGAI GURU TAMU

MTsN 3 Pamekasan merupakan madrasah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka dimana untuk meningkatkan capaian kompetensi peserta didik, implementasi kurikulum tersebut diperkuat dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5P2RA). Pada kegitan proyek kali ini Tim P5P2RA menghadirkan ketua KPU Kabupaten Pamekasan sebagai guru tamu, mengingat tema proyek pada bagian ini tentang Suara Demokrasi dalam rangka menyogsong Pemilihan OSIM periode 2023-2024. Kegiatan itu diikuti seluruh siswa kelas 8 serta didampingi guru pengajar dari masing-masing kelas hari ini Jum’at 29 September 2023 bertempat di aula madrasah.

Kepala madrasah Malik Rasyidi, S. Pd saat membuka acara mengatakan, ini kesempatan yang baik bagi peserta didik bisa belajar langsung tentang konsep demokrasi kepada ahlinya orang nomor satu di Pamekasan sebagai Penyelenggara Pemilihan, oleh karenanya jangan sia-siakan kesempatan emas ini sehingga nantinya ilmu dan pengalaman belajar yang didapat bisa dipraktekkan dalam pemilihan OSIM yang akan datang juga dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, pintanya kepada peserta didik.

Saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada ketua KPU telah berkenan hadir di madrasah kami untuk mengisi materi Suara Demokrasi dalam rangka pelaksanaan P5P2RA semoga ini bermanfaat dan menginspirasi serta membantu kami menjadikan suasana belajar yang berbeda bagi anak didik kami, Imbuhnya.

Sementara itu Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum Guntur Ilmiawan mengatakan, P5P2RA merupakan kegiatan kurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan pencapaian kompetensi serta karakter peserta didik dengan tujuan agar supaya peserta didik bisa lebih mudah menyesuaikan diri dengan kurikulum merdeka.

Dalam kesempatan yang sama Titik Indah Kusuma selaku Ketua Tim P5P2RA menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan anggotanya dan sepakat mengundang Ketua KPU Kabupaten Pamekasan dengan maksud dan tujuan agar anak-anak kita mengenal lebih mendalam tentang makna demokrasi yang sesungguhnya, harapannya agar peserta didik nantinya mampu mengimplementasikan pelaksanaan demokrasi yang santun, khususnya di madrasah dan puncaknya nanti pada pemilihan pengurus OSIM periode yang akan datang.

Mengawali pemaparan materi yang akan disampaikan, Ketua KPU Pamekasan Mohammad Halili, M. Pd menyapa seluruh peserta didik dengan yel-yel KPU dan MTsN 3 Pamekasan agar nantinya dalam mengikuti pembelajaran proyek bisa lebih bersemangat dan sesuai dengan apa yang diniatkan, selanjutnya ia secara detail mengupas tuntas materi yang diberikan mulai dari arti demokrasi, asas, prinsip serta kelebihan dan kekurangan sistem pemerintahan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, tema Santun dalam Berdemokrasi yang diusung dalam kegiatan proyek P5P2RA ini sejalan dengan konsep demokrasi yang gulirkan oleh Presiden RI Joko Widodo bahwa demokrasi di Indonesia harus mencerminkan karakter ke-Indonesiaan kita. Karakter yang penuh dengan kesantunan, karakter yang tidak menjelekkan, karakter yang tidak saling mencela, itu perlu terus ditumbuhkan.

Halili sapaan akrabnya, menghimbau kepada seluruh peserta didik agar dalam pemilihan apapun baik Pemilu, Pilkada, Pilkades termasuk Pemilihan OSIM untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi diantaranya, menyelesaikan perselisihan dengan cara damai, menghindari cara-cara kekerasan, bersikap adil serta menghormati keberagaman sehingga outputnya bisa menghasilkan pemilihan yang berkualitas dan berintegritas.

Sebelum menghakhiri pembelajaran, Halili juga berpesan kepada para kandidat OSIM termasuk pula para pendukungnya agar memperhatikan tahapan-tahapan pemilihan serta berkompetisi secara sehat, tidak saling menjatuhkan, hindari ujaran kebencian baik secara langsung terlebih lagi di media sosial. Dalam kontestasi politik ada yang menang ada yang kalah itu hal yang wajar tapi setidaknya kemenangan itu bisa dirasakan bersama dengan cara merangkul semuanya, tidak diskriminatif serta bisa mengemban amanat, begitu pula yang kalah harus bisa menyadari bahwa kekalahan itu adalah kesuksesan yang tertunda, untuk itu harus diintrospeksi dan berusaha bangkit kembali.

Di penghujung acara sebagai refleksi dari pembelajaran proyek, Moh. Zaki dan Naurah Ambar perwakilan dari peserta bertanya kepada pemateri seputar prinsip kebebasan berpendapat juga mengenai struktur penyelenggara pemilu di Indonesia, hal ini membuktikan bahwa kegiatan ini dapat direspon dengan baik dan interaktif. Mohammad Holis, S.Ag, M.Pd selaku Waka Humas, sebelum menutup acara ini menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada narasumber yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman tentang konsep demokrasi dan kepemiluan semoga itu semua bermanfaat dan barokah, dan tentunya kami berharap bisa dipertemukan kembali dalam kesempatan yang lain, pintanya.[subairi]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  42  =  51