Madrasah merupakan lembaga pendidikan formal yang sejajar levelnya dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Perbedaan keduanya adalah Kementerian yang menaunginya. Madrasah berada di bawah naungan Kementerian Agama.
Keberadaan Madarasah dewasa ini telah mampu memikat hati masyarakat, karena pada beberapa tahun terakhir ini, kecenderungan orang tua dalam menyekolahkan anak-anaknya adalah mencari lembaga pendidikan formal yang menanamkan nilai-nilai religi dan karakter yang baik, untuk itulah Madrasah merupakan pilihan yang tepat. Namun dilain sisi, kecenderungan tersebut harus mampu mendorong Madrasah untuk semakin baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain kinerja dan pelayanan yang harus ditingkatkan, penting juga untuk menggenjot prestasi para peserta didik, para guru dan Madrasah itu sendiri. Dalam hal meningkatkan kualitas Madrasah maka dibentuklah KKM yaitu Kelompok Kerja Madrasah, dimana kelompok ini merupakan asosiasi Madrasah dalam menggalang kebersamaan untuk mewujudkan Madarasah yang semakin baik dan bersaing.
Pada hari Selasa, 24 Januari 2017, MTsN Sumber Bungur Pamekasan menjadi tuan rumah pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri untuk wilayah kerja Madura.
Acara yang dimulai pada jam 13.00 ini dilaksanakan di Auditorium MTsN Sumber Bungur. Hadir dalam acara tersebut adalah seluruh Kepala MTs Negeri atau yang mewakili di wilayah Madura. 2 MTs Negeri dari Kabupaten Sumenep, 4 MTs Negeri dari Kabupaten Pamekasan, dan masing-masing 1 MTs Negeri dari Kabupaten Sampang dan Bangkalan.
Agenda pada rakor kali ini adalah tindak lanjut program KKM MTs Provinsi Jawa Timur mengenai peningkatan mutu dan kualitas tenaga pengajar di lingkungan MTs. Kegiatan Rakor yang berlangsung dengan penuh keakraban dan bersahaja ini telah menghasilkan 2 hal penting yaitu, kesepakatan bersama untuk melaksanakan pelatihan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dalam waktu dekat sebagai wujud pengembangan Sumber Daya Manusia untuk menghadapi tantangan yang semakin komplek dan global. Harapan terbesar dari pelaksanaan pelatihan ini tentunya ingin menstimulus agar lebih banyak ide-ide brilian yang tertuang dalam tulisan dan kajian ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan dan mampu diaplikasikan nyata dalam kehidupan pendidikan di madrasah sehari-hari. Poin kedua yang dihasilkan adalah optimalisasi MGMP pada lembaga masing-masing sebagai salah satu sarana di dalam menemukan, mengkaji dan merumuskan formula yang tepat ketika menghadapi suatu permasalahan dan dinamika dalam proses belajar dan mengajar. Selain itu MGMP juga diharapkan mampu menjadi wadah bagi para guru mata pelajaran untuk bisa saling sharing pengalaman, metode pembelajaran, pemetaan materi serta pengembangan kurikulum yang berakar pada karakteristik budaya dan kearifan lokal setempat.
Semoga apa yang dihasilkan pada Rakor tersebut dapat diterapkan di lembaga masing masing serta ditularkan pada Madrasah-Madasah swasta yang lain. Semoga slogan Madrasah lebih baik, Lebih baik Madrasah benar-benar terwujud dalam pikiran dan mindset masyarakat. (LR,S.Pd)